Kopeklin.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) berencana mengimplementasikan smart meter pada pencatatan meteran listrik pelanggan.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
Lantas, apa itu smart meter PLN?
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan, implementasi Smart Meter dilakukan melalui pengembangan layanan Advanced Metering Infrastructur (AMI) guna meningkatkann akurasi tagihan listrik pada pencatatan meter dalam setiap transaksi.
“AMI bakal melengkapi digitalisasi pelayanan pada sisi pelanggan. Ini dilakukan sebagai langkah mendorong transformasi secara digital mulai dari sisi pembangkitan, transmisi, hingga distribusi,” ucap Darmawan dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
Sebelumnya, perseroan telah dan terus mendorong transformasi secara digital mulai dari sisi pembangkitan, transmisi dan distribusi.
Apa Itu Smart Meter PLN?
Smart Meter PLN adalah perangkat elektronik yang memiliki kemampuan untuk melacak dan mencatat penggunaan listrik yang terhubung di rumah pelaggan.
Lewat penggunan smart meter, pencatatan konsumsi listrik dapat dilakukan secara otomatis dan datanya akan dikirimka secara langsung ke perseroan.
Darmawan menyebut implemetasi Smart Meter telah dilakukan selama dua setengah tahun terakhir. Hal tersebut merupakan bagian dari Inovasi, Transformasi dan Efisiensi berbasis digital terkait dengan kelistrikan yang dilakukan oleh PLN.
"Jadi selama 2,5 tahun terakhir, PLN telah bekerja keras untuk mengimplementasikan smart meter dalam rangka transformasi sebagai pilar penting Smart Grid,” kata Darmawan.
Adapun yang dimaksud dengan Smart Grid adalah jaringan listrik yang terkoneksi secara digital yang memungkinkan pelanggan untuk mengatur dan mengelola kebutuhan listrik.
Pilar Smart Grid bisa diwujudkan dengan mengimplementasikan penggunaan Smart Meter.
Untuk mensukseskan program ini, PLN telah melakukan studi bersama, mulai dari kampus, industri manufaktur, dan lain-lain, sebelum mengimplementasikan smart meter pada pencatatan meteran listrik pelanggan.
“Kami membangun kerja sama dengan kementerian, dengan pemerintah daerah, dan asosiasi,” ujar Darmawan.
Dia menambahkan. Kehadiran Smart Grid merupakan komitmen PLN untuk menjaga keandalan sistem jaringan dan infrastruktur kelistrikan di tengah pemulihan ekonomi nasional.
"Ini juga menjadi salah satu wujud konkret transformasi perusahaan yang kami lakukan. Kami melakukan terobosan melalui Smart Grid sehingga bisa memberikan pasokan yang lebih baik kepada seluruh pelanggan," ujar Darmawan.
Oleh sebab itu, guna mempercepat implementasi Smart Meter, PLN bersama State Grid Corporate of China (SGCC), menandatangani kontrak Pengadaan Managed Services (Sewa Beli) AMI di Jakarta pada Kamis 22 Desember.
Penandatanganan ini dilakukan dalam rangka pengembangan smart meter berbasis teknologi AMI untuk menghadirkan sistem jaringan listrik yang canggih dan akurat.
Darmawan berharap, dengan adanya kerja sama ini maka pengembangan smart meter berbasis AMI bisa meningkatkan akurasi tagihan listrik dan hasil baca meter.
Dengan adanya improvement ini maka bisa memberikan efisiensi bagi PLN dan ketepatan bagi pelanggan
"Kami akan menjadi lebih akuntabel, di mana kualitas dan kuantitas data yang diterima melalui teknologi ini juga akan semakin terjamin sehingga ke depan akan semakin efisien," tambah Darmawan Prasodjo.
President of State Grid Corporate of China, Zhang Zhigang mendukung penuh langkah PLN dalam berkembang ke dalam transisi energi.
Ia sepakat bahwa dalam transformasi energi dan transisi energi dibutuhkan sistem jaringan berbasis digital sehingga lebih efisien dan akuntabel.
"Kerja sama ini sangat baik untuk memperkuat ketahanan energi kedua negara. Saya percaya bahwa kerja sama yang sukses akan semakin meningkatkan kesuksesan kedua perusahaan ke depan," pungkas Zhang Zhigang. [Tio]