Kopeklin.WahanaNews.co | Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan, Presiden Joko Widodo menaruh perhatian pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Bahkan, kata dia, Jokowi beberapa kali menyebut proyek Kayan Cascade akan menjadi proyek monumental bagi Indonesia dalam transformasi energi.
Baca Juga:
Moeldoko Kembali Buka Sekolah Staf Presiden Angkatan II
"Presiden (Jokowi) sangat concern bahkan proyek KHE ini beberapa kali disebut oleh presiden. Kenapa demikian? karena Jokowi concern dengan komitmen Paris Agreement," ujarnya di Jakarta, Kamis (6/10/2022).
Moeldoko bilang, presiden berkomitmen penuh menuju net zero emission (NZE), sebab hal ini akan dibahas dalam isu transisi energi pada gelaran G20 mendatang.
"Bukan basa-basi dan itu menjadi isu besar yang dibahas dalam isu transisi energi. Maka akan ditunjukkan kepada dunia kami punya PLTA EBT di Kalimantan Utara yang sangat besar," lanjut Moeldoko.
Baca Juga:
Wuih! Jet Tempur Yak-130 Berpeluang DIproduksi di Indonesia, Ini Spesifikasinya
Menurutnya proyek pembangunan PLTA oleh Kayan Hydro Energy (KHE) ini merupakan komitmen bangsa Indonesia terhadap green energy.
Selain itu, proyek yang terletak di dekat perbatasan Indonesia dan Malaysia ini juga diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat di kawasan terluar Indonesia.
“Proyek ini menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan bagian dari tugas Kantor Staf Presiden (KSP) adalah mengawal PSN tersebut. Bentuk kerja sama ini tidak sekedar tandatangan saja, tapi setelah ini harus segera bekerja,” imbuhnya.
Moeldoko menambahkan, proyek ini membutuhkan waktu penyelesaian yang cukup lama karena semua pihak, baik swasta maupun pemerintah, harus memastikan bahwa pembangunan PLTA sesuai dengan upaya konservasi lingkungan dan tidak merusak kawasan hutan.
Asal tahu saja, proyek PLTA ini akan terdiri atas 5 bendungan dengan 5 hingga 6 unit turbin pembangkit pada tiap bendungannya dan PLTA ini akan menghasilkan listrik bersih dengan total 9.000 Megawatt.
Listrik yang dihasilkan oleh proyek PLTA ini akan menyuplai kawasan industri hijau di Kalimantan Utara dan Ibukota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, seperti yang disampaikan Presiden Jokowi pada Juni lalu.
Namun pada umumnya, PLTA ini juga akan memasok kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan. [Tio]