Kopeklin.WahanaNews.co | PLN terus melanjutkan berbagai efisiensi di tengah pasokan listrik yang masih berlebih.
Beberapa diantaranya seperti penundaan jadwal operasi sejumlah pembangkit listrik dengan perusahaan listrik swasta alias Independent Power Producer (IPP).
Baca Juga:
PLN Kampanyekan "Electrifying Lifestyle" Serentak se-Kalselteng Dalam Rangkaian HPN 2023
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan di tahun 2021 perusahaan sudah berhasil dilakukan renegosiasi untuk dimundukan jadwal operasinya.
Dari hasil renegosiasi itu, penghematan yang didapat PLN mencapai Rp 37 triliun.
Tak hanya berhenti di situ, di tahun 2022, PLN juga kembali melakukan proses renegosiasi kontrak dan berhasil menghemat Rp 10 triliun.
Baca Juga:
PLN Kampanyekan "Electrifying Lifestyle" Serentak se-Kalselteng Dalam Rangkaian HPN 2023
Sehingga jika di total jumlahnya dapat mencapai Rp 47 triliun.
"Kami berhasil membukukan pengurangan beban take or pay Rp 37 triliun sampai tahun 2021. Di tahun 2022 kami renegosiasi ulang ditambah lagi kami membukukan lagi pengurangan cost biaya take or pay Rp 10 triliun. Dengan kondisi seperti ini tentu saja kondisi keuangan PLN semakin kuat," ujarnya dalam acara Squawk Box CNBC Indonesia, Senin (15/8/2022).
Selain itu, PLN juga terus berupaya menggenjot konsumsi listrik yang sempat terpukul akibat pandemi Covid-19. Adapun dari upaya yang sudah dilakukan oleh PLN, perusahaan terbukti mampu membukukan pertumbuhan demand.