Sebelumnya, pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter sejak Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan demonstrasi ini salah satunya merespons kenaikan harga BBM bersubsidi.
Baca Juga:
Kabar Baik, Prabowo Umumkan Kenaikan Upah Buruh 6,5 Persen di 2025
"Ada tiga isu yang diangkat, yang pertama tolak kenaikan harga BBM," ujar Said di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 6 September.
Tuntutan kedua, yakni menolak pembahasan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
"Saya termasuk orang yang percaya bahwa Presiden Jokowi kalau rakyat bergerak, dia akan mendengar," kata Said.
Baca Juga:
Soal Buruh Tolak Ikut Wajib Tapera, Kemnaker: Kurang Sosialisasi
Ketiga, meminta agar Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) naik 10-13 persen pada 2023.
"Kita harus yakinkan Presiden Jokowi bahwa keputusan beliau tidak tepat dan menyengsarakan rakyat. Jurnalis, netizen, gunakan kekuatan jari-jari untuk kita lawan," ujarnya.
Pantauan VOI sekitar pukul 12.15 WIB, massa buruh mulai memadati jalan di depan Kompleks Parlemen Senayan Jakarta. Akibatnya arus lalu lintas menjadi tersendat.