Kopeklin.id | Antrean pembelian solar terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sejumlah SPBU dipenuhi oleh antrean truk yang akan mengisi solar.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Dua kabupaten menjadi perhatian Pertamina yang menjadi lokasi terjadi antrean yakni di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Timur.
Sales Branch Manger NTB I, PT. Pertamina (Persero) Adimilyara Aqil menjelaskan antrean yang terjadi di SPBU bukan karena stok solar yang langka.
"Stok solar di NTB masih mencukupi hingga satu bulan kedepan. Ketersediaan solar di Depo Ampenan masih aman," jelad Aqil kepada media pada Rabu (30/3/2022).
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
Aqil menjelaskan solar merupakan bahan bakar yang disubsidi oleh pemerintah sehingga distribusinya harus diatur sesuai dengan kuota yang ditetapkan.
"Pertamina melakukan distribusi solar sesuai dengan kuota yang ditentukan pemerintah. Ada kuota per bulan yang didistribusikan berapa, sehingga tidak bisa langsung didistribusikan jor-joran di awal tahun, nanti malah langka di akhir tahun," kata Aqil.
Antrean yang terjadi di SPBU, menurut Aqil, bukan karena langkanya solar tetapi konsumsi yang meningkat imbas dari pergerakan ekonomi NTB yang terus meningkat seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di provinsi ini.
"Kami melihat ini merupakan sinyal positif pergerakan ekonomi meningkat di NTB, aktvitas perekonomian semakin bergerak dan transportasi juga bergerak. Kami melihatnya arah sana, bukan karena ketersediaan solar langka. Kalau langka berarti di depot kosong, tapi saat ini masih tersedia," ungkap Aqil. [Tio]