Kopeklin.id | Gara-gara bencana alam di Canberra, Australia, Shane Maher dan Karen Maher mengalami mati listrik selama 4 hari.
Beruntung ada Nissan Leaf yang menyelamatkan.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Disebutkan The Driven, bencana itu dimulai ketika badai besar terjadi di Canberra pertengahan Januari lalu.
Badai itu mengakibatkan beberapa pohon besar rubuh dan merusak jaringan listrik.
Alhasil beberapa wilayah di Canberra mengalami mati listrik termasuk rumah Shane Maher dan Karen Maher.
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
"Kami perkirakan mati listrik akan berlangsung selama beberapa hari dan kami harus cari solusi," ujar Karen Maher melalui akun YouTube miliknya EV4Me.
Alih-alih menggunakan genset yang menggunakan bahan bakar solar, pasangan itu justru tertarik mencoba memanfaatkan mobil listrik yang mereka miliki, Nissan Leaf.
"Kami keberatan dengan polusi dan suara yang dihasilkan genset. Jadi kami mencoba Nissan Leaf sebagai generator," jelas Karen Maher.
Masalahnya adalah Nissan Leaf yang dijual di Australia berbeda spesifikasi dengan Nissan Leaf yang dijual di wilayah lain.
Di Benua Kangguru itu, mobil listrik buatan Jepang itu tidak memiliki kemampuan Vehicle to Grid atau Vehicle to Home. Jadi sama sekali belum mampu mengaliri listrik ke rumah secara langsung.
Beruntung Shane Maher memiliki kemampuan teknis yang cukup di bidang kelistrikan.
Dia kemudian membeli sebuah inverter yang digunakan untuk mengalirkan listrik yang ada di Nissan Leaf ke rumah mereka.
Berkat inverter itu, pasangan Shane Maher dan Karen Maher bisa terus menggunakan pemanas air, freezer dan mengisi baterai ponsel serta tablet. Listrik yang ada di Nissan Leaf juga bisa menyalakan lampu di rumah mereka.
"Kami senang dengan solusi yang ada saat ini. Hanya saja masalahnya adalah keterbatasan charging station di Canberra membuat kami kesulitan untuk mengisi ulang baterai mobil listrik ini," ujarnya.
Menurut Karen Maher saat ini di Ibu Kota Australia itu hanya ada 4 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Mereka harus berebutan dengan pemilik mobil listrik lainnya untuk mengisi ulang baterai mobil listrik tersebut. [Tio]