Kopeklin.id | Indonesia bakal punya Kawasan Industri Nikel. Kawasan seluas 4.700 hektare itu akan dibangun di Bumi Oheo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Peletakan batu pertama kawasan industri ini langsung dilakukan oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.
Baca Juga:
Kementerian ESDM Buka Suara, Soal Tudingan AS Ada Kerja Paksa di Industri Nikel RI
Wapres, berdasarkan data Kementerian ESDM cadangan nikel Indonesia sebesar 72 juta ton atau mencapai 52% dari total cadangan nikel dunia pada 2020.
“Ini artinya Indonesia memegang peranan sangat penting dalam penyediaan bahan baku produk nikel dunia,” kata Wapres di Konawe Utara, Sultra, beberapa hari lalu.
Dengan pembangunan kawasan industri tersebut, Wapres mengatakan bahwa ini merupakan ikhtiar salah satunya dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Baca Juga:
Balai Kemenperin di Makassar Dukung Pemerataan Ekonomi Wilayah Timur
“(Ini) ikhtiar untuk mengoptimalkan nilai tambah hilirisasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong perekonomian daerah,” ucapnya.
Menurut para ahli bahwa Nikel Indonesia merupakan “jantung baterai kendaraan listrik Dunia tahun 2030”.
Bahkan, di masa depan, dunia akan mengalami banyak perubahan dalam pemanfaatan energi, salah satu pemanfaatan Nikel sebagai salah satu komponen vital sumber energi battere kendaraan listrik.
Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon mengatakan bahwa 4.700 hektare kawasan industri ini akan dibangun bertahap.
“Kawasan industri ini ada seluas kira-kira 4.700 hektare,” beber Nurdin.
Dia menyebut pembangunan jangka pendek selesai tiga hingga lima tahun. Sementara selesai semuanya diperkirakan lebih dari tujuh tahun.
“Secara keseluruhan ini pasti akan agak lama ya. Jadi ini untuk jangka pendek tiga tahun ke depan, dan lima tahun. Kami harapkan semuanya sudah selesai tidak lama, tidak melebih enam tujuh tahun lah pembangunannya,” paparnya
“Jadi itu nanti terdiri dari untuk industrinya berapa, infrastrukturnya berapa, industri hulunya berapa, bagian pendidikan, rumah sakit, dan lain sebaginya akan dikelola oleh kawasan industri ini,” tambahnya. [Tio]