Kopeklin.id | Setiap negara berlomba-lomba menurunkan polusi udara. Salah satunya dari emisi gas buang mesin pembakaraan kendaraan bermotor.
Itu sebabnya pabrikan menciptakan produk dengan tenaga listrik berbasis baterai.
Baca Juga:
Dukung Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PLN-KLHK Resmikan SPKLU dan Konvoi Motor Listrik
Sudah cukup banyak mobil atau motor bertenaga listrik murni yang dijual secara global, termasuk di Indonesia.
Ada berbagai cara untuk memikat masyarakat agar menggunakan kendaraan tanpa emisi gas buang tersebut.
Salah satunya menekan harga jual agar lebih terjangkau. Terutama motor karena dalam kondisi mesin konvensional, kendaraan roda dua itu menjadi alat transportasi paling laris dengan penjualan jutaan unit setiap tahunnya.
Baca Juga:
Kuota Bantuan Semakin Menipis, Masyarakat Diminta Segera Membeli Motor Listrik
Oleh sebab itu, pemerintah mendukung agar motor bertenaga listrik bisa dijual dengan harga yang lebih murah agar konsumen tertarik untuk membelinya.
Salah satu cara yang akan dilakukan adalah menjualnya tanpa baterai.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi mengatakan, permasalahan kendaraan listrik di dalam negeri kurang dilirik karena harga. Baterai dan dinamo atau motor penggeraknya menjadi komponen paling mahal.
“Dari komponen kendaraan listrik yang paling mahal itu adalah harga baterai dan motor listriknya. Itu yang diminta pak Menteri Perhubungan menyampaikan kalau bisa harga baterai diturunkan,” ujarnya di ICE BSD, Tangerang, Jumat (12/11/2021).
Mengingat harga baterai akan lebih terjangkau jika sudah diproduksi di dalam negeri, maka sebelum hal itu tercapai, cara lain untuk menekan banderol motor listrik adalah tidak dilengkapi baterai. Sehingga pembeli hanya perlu sewa.
“Sekarang yang sedang kami dorong adalah skema pembelian tanpa baterai. Jadi sepeda motor listrik tinggal swap baterai, sekarang kan sudah ada dua perusahaan, OJK dan Baterai Swap Indonesia Jadi tinggal ke Alfamart tinggal ganti,” kata Budi.
Artinya pembeli motor listrik tidak akan bisa menggunakan kendaraannya karena dalam kondisi baru belum dilengkapi baterai. Sehingga risikonya tidak bisa berjalan, namun keuntungannya harga menjadi lebih terjangkau.
“Jadi pembelian motor tanpa baterai, murah jatuhnya (harganya). Nanti dari agen pemegang merek sudah sepakat pembelian sepeda motor itu tidak dengan baterainya, jadi baterainya sewa saja,” tutupnya. [Tio]