Kopeklin.id | Bank Indonesia (BI) mencatat total aset industri asuransi mencapai Rp 1.637 triliun pada Maret 2022 atau meningkat 12,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy).
Aset tersebut meliputi investasi sebesar Rp1.345 triliun atau 82 persen dari total aset.
Baca Juga:
Rupiah Melemah, Tapi Modal Asing Tetap Deras Masuk ke Pasar SBN
"Industri asuransi di Indonesia menunjukkan kemajuan yang positif dalam hal investasi," ungkap Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti, Selasa (31/5/2022).
Tak hanya industri asuransi, Destry menuturkan dana pensiun turut menunjukkan kemajuan yang pesat dengan mencatat total aset bersih senilai Rp 329 triliun atau tumbuh sekitar enam persen (yoy).
Aset tersebut terdiri dari Rp 321 triliun investasi atau 27,5 persen dari seluruh aset yang dimiliki dana pensiun.
Baca Juga:
Kunjungan BI Papua Barat, Dinas Perkebunan Berharap dapat Membantu Promosi Daerah dan Efisiensi Biaya Promosi
Maka dari itu, ia menilai pengembangan investor institusi seperti asuransi dan dana pensiun sangat penting untuk memperdalam pasar keuangan Indonesia.
"Investor asuransi dan dana pensiun memiliki potensi besar untuk tabungan jangka panjang yang sangat cocok untuk investasi jangka panjang seperti pembiayaan infrastruktur," ujarnya.
Terlebih lagi, menurut dia, dana pensiun dan asuransi memungkinkan perekonomian mengelola risiko dengan lebih baik.