Kopeklin.id | Perjanjian antara Bright PLN Batam, anak Perusahaan PT PLN (Pesero), bersama PT Trisurya Mitra Bersama (Suryagen) dan perusahaan pengembang energi baru terbarukan (EBT) Singapura, Sembcorp Industries (Sembcorp) telah diteken.
Kerjasama ini terkait pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan daya sekitar 1GWp. PLTS didukung dengan sistem penyimpanan listrik Tenaga Surya dalam skala besar yang akan di ekspor ke Singapura melalui kabel bawah laut.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Kerja sama Bright PLN dan Sembcorp itu menyatukan dua negara dalam mengatasi perubahan iklim pada masa transisi energi untuk mewujudkan zero carbon, seperti ditetapkan pada COP Paris 2015.
Untuk mewujudkan zero carbon, COP Paris 2015 telah memutuskan untuk menjalin kerja sama antar negara di bidang keuangan, teknologi, dan pengembangan kapasitas (capacity building) dalam rangka mengatasi perubahan iklim. Salah satunya adalah kerja sama antar negara dalam pengembangan EBT, yang dilakukan oleh Bright PLN dan Sembcorp.
“Kerja sama ini sangat ideal lantaran Indonesia memiliki sumber tenaga mata hari yang melimpah, sedangkan Singapura mempunyai teknologi EBT. Selain itu, kedekatan wilayah geografis dan pengalaman Indonesia dalam pengembangan PLTS menjadi pertimbangan bagi Singapura untuk menjalin kerja sama itu,” kata Fahmy Radhi, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Senin(1/11).
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Fahmy menambahkan bahwa kerja sama tersebut juga memberikan mutual benefit bagi kedua negara. Singapura akan mendapatkan pasokan listrik EBT dari Indonesia dengan harga lebih murah, sedangkan Indonesia dapat mengekspor setrum dalam skala besar.
Menurut Fahmy, ekspor setrum tenaga surya ini akan menggantikan ekspor gas yang tidak terbarukan. Ekspor setrum EBT itu juga akan semakin menggairahkan investasi pengembangan EBT di negeri ini. Pasalnya, proyek kerja sama itu menunjukan adanya peluang besar ekspor setrum EBT ke Mancanegara.
Proyek kerja sama itu diperkirakan menambah sekitar 1.000 lapangan perkerjaan di Indonesia dan Singapura selama tahap konstruksi. Selain itu, Proyek pengembangan PLTS itu akan dapat meningkatkan kemampuan teknologi (technological capabilities) tenaga kerja Indonesia di bidang EBT.