Untuk menjadi pupuk, FABA diolah dengan teknologi mikroba yang merubah FABA menjadi pupuk npk organik. Teknologi ini merupakan teknologi tepat guna yang dapat diterapkan sebagai perwujudan metode ekonomi sirkular secara nyata.
“Ini akan terus kami kembangkan, selain pemanfaatan ke masyarakat pupuk ini juga kami manfaatkan untuk mengoptimalkan Hutan Tanaman Energi di lahan yang kami miliki,” ujar Ahsin.
Baca Juga:
Sepanjang Semester I 2024, PLN Sukses Manfaatkan Hampir 1,5 Juta Ton FABA PLTU
Sebelumnya Indonesia Power PLTU Labuan telah melakukan uji coba pemupukan pada tanaman dengan menggunakan Pupuk NPK Organik dan pupuk kimia/buatan.
Hasilnya tanaman yang menggunakan pupuk organik memperlihatkan bahwa kebutuhan nutrisi pada tanaman terpenuhi.
Hal ini dapat terlihat dari tinggi, warna dan tingkat kesegaran tanaman. Selain itu juga minim gangguan hama, buahnya lebih panjang dan sehat dibandingkan tanaman yang menggunakan pupuk kimia.
Baca Juga:
Di Jakarta, PLN Olah 3,3 Ton FABA dari PLTU Lontar Menjadi Bahan Konstruksi Gardu Distribusi
Di sisi lain, tanah yang diberikan pupuk organik akan lebih gembur, hasil pH netral/tidak asam. [Tio]