Kopeklin.id | Rasio elektrifikasi mencapai 99,40% di triwulan III-2021, dibarengi dengan pertumbuhan kapasitas pembangkit listrik EBT yang cukup menjanjikan.
"Pada triwulan ketiga tahun ini, rasio elektrifikasi telah naik 0,3% menjadi 99,40%. Kami targetkan seluruh wilayah dan rumah tangga di Indonesia akan terlistriki 100% pada tahun depan," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/11/2021).
Baca Juga:
PLN-Ditjen Gatrik Sinergi Kendalikan Perubahan Iklim pada Subsektor Pembangkit Listrik
Data Kementerian ESDM menunjukkan hanya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang angka rasio elektrifikasinya di bawah 90%.
Bahkan Provinsi Bali sudah memiliki rasio elektrifikasi 100%.
"Percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan akan jadi salah satu prioritas kami sejalan dengan peningkatan mutu pelayanan," jelas Agung.
Baca Juga:
Selamat Tinggal Listrik 12 Jam, Kini Seluruh Desa di NTB Punya Listrik PLN 24 Jam
Guna menggenjot infrastruktur kelistrikan, pemerintah menargetkan adanya penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik EBT mencapai 20.923 MW hingga 2030 nanti. Salah satu capaian positif adalah adanya peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi bersih tersebut.
"Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, penambahan kapasitas pembangkit EBT sebesar 1.469 MW dengan kenaikan rata-rata sebesar 4% per tahunnya," ungkap Agung.
Agung menyoroti tambahan kapasitas pembangkit listrik EBT pada periode Januari hingga September 2021 sebesar 386 Mega Watt (MW). Salah satu faktor pendorong pertumbuhan pembangkit EBT melalui surya maupun air.