Kopeklin.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) akan memasok listrik sebesar 80 megavolt ampere (MVA) ke pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) nikel di Batu Ampar, Kalimantan Selatan.
Kesepakatan ini ditandai dengan Penandatanganan MoU antara PLN dan PT CNGR Hongkong Material Science & Technology Co Ltd.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Executive Vice President Retail Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Sigit Wicaksono menjelaskan saat ini kondisi sistem kelistrikan di Kalimantan sangat prima dan bahkan surplus hingga 475 megawatt (MW).
Melalui kondisi ini, PLN memastikan pasokan listrik yang andal dan berkualitas untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia.
“Kami, PLN sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di bidang ketenagalistrikan akan selalu berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi seluruh pelanggan di Indonesia,” ujar Sigit.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sigit juga menjelaskan saat ini daya mampu terpasang di wilayah Kalimatan mencapai 1.780 MW dengan beban puncak sebesar 1.305 MW.
Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030, dalam 10 tahun ke depan akan dibangun pembangkit baru dengan total daya sebesar 1.064 MW, dengan rincian 388 MW di Kalimantan Selatan, 214 MW di Kalimantan Tengah dan 462 MW di Kalimantan Timur lengkap beserta dengan gardu induk dan transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV.
“Dengan kesiapan PLN dalam melayani kebutuhan listrik tersebut, tentunya akan menjadi daya tarik para investor untuk membangun bisnis dan usahanya di Pulau Kalimantan khusus di Kalimantan Selatan ini,” ujar Sigit.