Kopeklin.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) berupaya optimal dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) untuk mengurangi emisi dari sektor kelistrikan, salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan energi asal Saudi Arabia ACWA Power.
Kerja sama PLN dengan dengan ACWA Power diwujudkan dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang dilakukan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Vice Chairman and Chief Executive Officer ACWA Power, Paddy Padmanathan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Penandatanganan ini disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury, dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Dadan Kusdiana dalam rangkaian ajang KTT G20, di Nusa Dua Bali, Senin (14/11/2022).
Wakil Menteri I Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Mansury mengatakan, penandatanganan MoU ini menjadi jembatan kedua belah pihak untuk memperluas kerja sama pada pengembangan energi bersih.
Hal ini sejalan dengan langkah pemerintah Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Kerja sama ini merupakan langkah strategis kedua pihak untuk mencapai cita cita dunia dalam mengurangi emisi karbon. Kedepan kedua belah pihak bisa menjajaki kerja sama tidak hanya untuk kelistrikan, tetapi juga di luar kelistrikan ini termasuk pengembangan hidrogen," kata Pahala.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Dadan Kusdiana mengungkapkan, Indonesia memiliki banyak potensi EBT, dengan adanya kerja sama ini akan membuat pengembangan EBT lebih masif lagi.
"PLN sangat agresif mencoba melihat peluang dan kemungkinan mengembangkan lebih banyak energi hijau. Tentu saja banyak tantangan untuk PLN. Tapi menurut saya ini proses transisi energi," katanya.