Melansir dari Sky News, Ross Easton, Direktur di Energy Networks Association (ENA), yang mewakili perusahaan yang menyediakan listrik mengatakan 30 ribu rumah yang belum kembali mendapat pasokan berada di wilyah yang paling parah terkena dampak dan di wilayah terpencil.
Pemeriksaan kerusakaan melalui udara dengan helikopter dan drone telah digunakan untuk menilai skala masalah di daerah terpencil. Listrik di wilayah pedesaan yang sebelumnya terkena pemadaman kemungkinan baru akan kembali menerima pasokan listrik setelah tujuh hari pemadaman.
Baca Juga:
Sedikitnya 9 Orang Tewas Akibat Terjangan Badai di Australia
Terkait pemadaman selama berhari-hari ini Menteri Bisnis Kwasi Kwarteng di parlemen pada hari Rabu mengatakan pelanggan yang masih terputus kemungkinan akan mendapatkan aliran listrik kembali pada hari Kamis atau Jumat pekan ini.
Kwasi mengatakan akan bersiap untuk kondisi cuaca yang sama sulitnya di masa depan, memastikan sistem yang ada tangguh dalam kemungkinan yang sama.
Menteri perubahan iklim bayangan Buruh Ed Miliband mengatakan peristiwa cuaca ekstrem ini akan menjadi lebih umum di masa depan, menyerukan agar mengambil pelajaran dari peristiwa ini agar di masa depan dapat lebih baik menghadapinya.
Baca Juga:
Taiwan Bakal Diterjang Topan Koinu dalam Beberapa Hari Ke Depan
Anggota parlemen Demokrat Liberal Tim Farron yang mewakili Cumbria mengatakan beberapa warga setempat telah diberitahu listrik akan tersedia kembali pada 8 Desember, tapi pemasok listrik wilayah tersebut, Electricity North West mengatakan sedang berusaha agar semua pelanggannya kembali memiliki listrik pada hari Jumat.
Melansir dari BBC, untuk membantu mereka yang terdampak telah disediakan pusat kesejahteraan dan bantuan makanan di beberapa tempat, dengan perusahaan energi bekerja sama dengan layanan darurat, dewan lokal dan Palang Merah Inggris Raya.
Lily Fulton-Humble, yang tinggal di di Northumberland telah merasakan dampak pemadaman yang membuatnya rumahnya tidak hangat.