Kopeklin.id | Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi Covid-19 penguat yang digencarkan merupakan salah satu upaya meningkatkan proteksi saat warga dalam jumlah besar mudik Lebaran.
Nadia dalam acara Diskusi Dialektika Demokrasi bertema "Balada Booster dan Mudik Lebaran" di Jakarta, Kamis, 7 April mengatakan harus dipahami bersama vaksinasi penguat bukan sesuatu yang merepotkan untuk para pemudik.
Baca Juga:
Bupati Samosir Ungkap Peluang Investasi Meningkat di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
"Sebenarnya 'booster' (vaksinasi penguat) ini adalah salah satu upaya kita untuk meningkatkan proteksi, karena kita tahu, seperti tadi disampaikan, jumlah yang akan melakukan mudik itu kan sangat besar ya," ujar dia dilansir Antara.
Diperkirakan 80 juta lebih penduduk Indonesia akan melakukan mudik Lebaran. Ia mengatakan dengan jumlah orang yang bergerak begitu besar, risiko penularan Covid-19 akan terjadi peningkatan.
"Nah karena risikonya meningkat, makanya kita tambahkan juga proteksi kekebalan pada tubuh kita, untuk lebih bisa meningkatkan kemampuan kita nanti menghadapi risiko-risiko peningkatan laju penularan yang terjadi," kata dia.
Baca Juga:
Penghargaan untuk Bupati Kotim atas Dukungan Implementasi ETLE
Ia mengatakan dalam kegiatan mudik, tentu akan bertemu dengan kelompok lanjut usia, orang dengan komorbid, serta anak-anak di bawah usia enam tahun yang ikut mudik.
Sebanyak tiga kelompok rentan tersebut yang harus dilindungi sejak awal dengan vaksinasi.
"Sebenarnya, mengapa kemudian pemerintah mengambil kebijakan untuk 'booster', menjadi salah satu yang kita lakukan sebelum mudik? Itu sebagai bagian dari menjaga kesehatan kita semua," kata dia.