Transformasi sektor pertanian saat ini telah bergerak ke arah digitalisasi.
Menggunakan peralatan modern dengan dukungan teknologi digital yang membuat ketertarikan tersendiri bagi kalangan anak muda untuk menekuni bidang pertanian.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Mulai dari alat produksi, operasional, sampai ke jalur distribusi dan penjualan sudah bisa memanfaatkan marketplace digital yang memudahkan menjangkau pembeli di manapun bahkan sampai ke luar negeri.
Kini komunitas PMK yang jumlahnya sudah mencapai ribuan petani pun sudah menjalar ke seluruh Indonesia, bahkan sampai Papua juga ada.
Melalui PMK, Agung Wedha terbukti berhasil menyadarkan anak-anak muda bahwa menjadi petani itu keren, dan menjadi kekuatan utama bangsa ini.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Agung Wedha mengakui, tanpa adanya dukungan dari PLN, visi petani modern tidak akan bisa tercapai. Sebab smart farming, mekanisasi dan digitalisasi, baru dapat diwujudkan dengan menggunakan listrik yang disuplai oleh PLN.
“Untuk proses mekanisasi, penghidupan pompa, distribusi air, irigasi, sprinkle penyiram tanaman juga alat-alat lainnya kini kami gunakan yang berbasis listrik untuk mendukung pengelolaan smart farming sehingga dapat berjalan dengan masif dan efektif,” ujra Agung Wedha.
Agung Wedha juga menjelaskan dengan menerapkan smart farming yang didukung sistem kelistrikan yang andal, ia mampu meningkatkan produksi dan ekspornya.