Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah kerusuhan yang pecah selepas penonton memasuki lapangan Stadion Kanjuruhan seusai pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC menjamu Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 pada Sabtu (1/10) malam.
Kerusuhan yang dijawab petugas pengamanan dengan tembakan gas air mata ke arah tribun telah menelan sedikitnya 125 korban jiwa terkonfirmasi. Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengemukakan bahwa ada tambahan 6 korban meninggal, sehingga total 131 korban jiwa.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Sejumlah enam korban jiwa tersebut, tidak terdata Dokpol Polri, karena pasca-tragedi Kanjuruhan, enam korban meninggal tersebut langsung diketahui indentitasnya oleh keluarganya yang langsung memakamkannya di pemakaman umum desa sekitar Stadion Kanjuruhan. [Tio]