Alasan penarikan kasus itu, kata Benny, agar proses penyidikannya lebih efektif. Ini dimaksudkan agar semua prosesnya mengedepankan scientific crime investigation atau penyidikan berbasi ilmiah sesuai perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Untuk memudahkan proses penanganan, karena ini kasus kait-mengkait dan tentunya diharapkan kalau di sini akan jauh lebih efektif karena akan didukung dengan personel yang memadai dan juga dukungan pemeriksaan secara scientific crime investigation," kata Benny.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
Pengusutan insiden berdarah yang menewaskan Brigadir J telah ditingkatkan statusnya ke tahap penyidikan. Bahkan, saat ini penanganan kasus ini ditarik ke Polda Metro Jaya.
"Iya (kasus Brigadir J naik penyidikan, red) sesuai yang disampaikan pak Kapolri," Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Dalam kasus ini, ada dua laporan polisi (LP) yang menjadi dasar pengusutan. Pertama, mengenai dugaan percobaan pembunuhan. Kedua soal ancaman kekerasan terhadap perempuan.
Baca Juga:
Curah Hujan Tinggi Picu Banjir di Tapteng, Ratusan Rumah Terendam
Bahkan, Dedi bilang insiden berdarah ini tak lagi diusut oleh Polres Metro Jakarta Selatan. Sebab, penanganannya sudah ditarik ke Polda Metro Jaya.
"Ke Polda Metro Jaya untuk proses sidiknya (peyidikan, red) Bareskrim laksanakan asistensi," kata Dedi. [Tio]