Kopeklin.id | PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan ada 28 perusahaan lokal dan global yang membeli sertifikat energi baru terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC). Pembelian tersebut dalam rangka mendorong aktivitas industri berkelanjutan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTK) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menilai sertifikat energi baru terbarukan menjadi terobosan konkret dari PLN untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia.
Baca Juga:
Sambut HLN Ke-79, Donasi Insan PLN Terangi 3.725 Keluarga se-Indonesia
"Ini salah satu inisiatif yang sangat baik untuk jangka pendek. Semoga semakin banyak perusahaan yang beralih ke energi bersih dan memanfaatkan REC ke depan," ujarnya, Rabu, 15 Desember 2021.
Kontrak jual beli sertifikat EBT yang ditandatangani antara PLN dan 28 perusahaan dilakukan di Kantor Pusat PLN, Jakarta pada Senin, 13 Desember 2021.
Beberapa perusahaan seperti Nike Trading Company BV (Nike), PT Fast Retailing Indonesia (Uniqlo), PT Clariant Indonesia, PT South Pacific Viscose, PT Reckitt Benckiser, Kawasan GIIC - Deltamas, dan 22 perusahaan besar lain yang beralih ke energi bersih melakukan penandatanganan perjanjian jual beli sertifikat EBT dengan PLN.
Baca Juga:
Tujuh Tahun Terakhir, Rasio Elektrifikasi PLN NTT Naik 34 Persen
Dadan mengharapkan target bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025 dapat tercapai melalui berbagai inovasi di sektor energi.
Sementara itu Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menyampaikan kerja sama ini merupakan salah satu bentuk usaha bersama untuk membangun suatu dunia yang lebih bersih.
PLN menyediakan sertifikat EBT yang membuktikan bahwa energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis energi bersih yang diaudit oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat.