Kopeklin.id | PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) terus berupaya meningkatkan kinerja operasional dan keuangan di tengah pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Berkaca pada kinerja Triwulan III-2021, PGN optimis dapat meningkatkan kinerja operasional dan keuangan sesuai Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan pemenuhan kewajiban.
Baca Juga:
Soal Rapat Direksi PGN Terkait Jual-Beli Gas Didalami KPK
Saat ini, rating PGN dari Moodys adalah Baa2 dan dari Fitch BBB- dengan outlook stable, keduanya masih berada pada kategori investment grade yang artinya lembaga pemeringkat internasional menilai bahwa PGN masih memiliki tingkat Kesehatan keuangan yang sangat baik dan diproyeksikan bisa memenuhi semua kewajiban termasuk kewajiban pelunasan hutang.
Dengan catatan pembukuan pendapatan sebesar US$ 2.254,3 juta di Triwulan III-2021, PGN berhasil mencatat laba operasi sebesar US$ 326 juta. PGN juga meraih peningkatan laba distribusikan ke induk menjadi US$ 286,2 juta, meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 sebesar US$ 53,3 juta.
“Posisi PGN sebagai Subholding Gas Pertamina semakin memperkuat kinerja konsolidasi dan peningkatan pemanfaatan gas di sektor kilang, transportasi marine dan tentunya kemudahan akses terhadap pasokan dari hulu,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, Senin (20/12/2021).
Baca Juga:
Pembayaran Tagihan Gas Bumi Jargas Kini Bisa Lewat Aplikasi MyPertamina
Capaian laba ini, menurut Rachmat, disokong dari kinerja operasional yang memperlihatkan tren positif di mana volume niaga gas selama periode Januari–September 2021 sebesar 873 BBTUD dan naik jika dibandingkan volume niaga gas Triwulan III-2020 sebesar 812 BBTUD. Untuk volume transmisi pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 1.238 MMSCFD.
Adapun posisi keuangan konsolidasian PGN per 30 September 2021, tetap menunjukkan posisi keuangan yang masih baik, dengan total aset sebesar US$ 7,54 miliar, total liabilitas US$ 4,25 miliar, total ekuitas US$ 3,29 miliar, serta rasio lancar (perbandingan aset lancar dengan liabilitas jangka pendek) sebesar 2.24 kali.
Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya masih sangat baik.