Sejarah stadion Kanjuruhan yang akan selalu diingat adalah meninggalnya 129 Supporter yang baru saja terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022.
Sejarah nama Stadion Kanjuruhan diambil dari nama kerajaan bercorak Hindu Budha di Jawa timur.
Baca Juga:
Dua Tersangka Kasus Bongkar Pagar Stadion Kanjuruhan
Merupakan kerajaan yang terkenal dengan rajayanya Gajayana.
Menurut sumber wikipedia stadion tersebutterletak di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, dibangun sejak tahun 1997 silam dengan menelan biaya mencapai Rp35 miliar.
Stadion Kanjuruhan Malang diresmikan oleh Presiden Megawati pada 9 Juni 2004. Pertandingan pertama adalah Arema melawan PSS pada kompetisi Divisi I Liga Pertamina tahun 2004.
Baca Juga:
Korban Kanjuruhan Disebut Belum Diberikan Trauma Healing
Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Arema dengan skor 1-0. Itu awal pertama kali Arema berpindah dari stadion Gajayana ke Kanjuruhan.
Saksi Mata Kejayaan Singo Edan, Menjadi Saksi Mata Tragedi Supporter
Sebelum tragedi terjadi Kanjuruhan menjadi saksi mata perjalanan langkah skuat Singo Edan menggapai mahkota Copa Indonesia 2005 dan 2006. Sebelum babak final di dua edisi Piala Indonesia itu, Arema meraih penting di Stadion Kanjuruhan yang mengantarkan kepada partai puncak dan mengangkat trofi juara dua kali berturut-turut.