“Energi bersih terbarukan adalah hal yang mutlak dan tidak boleh terlambat untuk kita kembangkan namun jangan sampai kita kekurangan air bersih saat musim kemarau dan kelebihan air bersih saat musim hujan,” ucapnya.
Begitu juga yang disampaikan Ketua Tim Teknis Kerja Sama Pengembangan PLTS Waduk KPBPBB Irfan Syakir Widyasa. Dia berharap agar setelah kunjungan lapangan ini dilakukan, seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) yang terlibat dalam proyek pengembangan PLTS Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi mendapat gambaran awal yang lengkap untuk dilakukan rapat secara intensif mulai Oktober 2022.
Baca Juga:
PLN Bangun Kolaborasi Nasional Kembangkan PLTS Apung Berkapasitas 42 MWp di Batam
“Karena proyek yang menjadi bagian dari Presidensi G20 ini cukup komprehensif dari hulu ke hilir, kami segera memulai rapat secara intensif pada Oktober 2022 bersama dengan kementerian dan lembaga serta seluruh stakeholder dalam proyek ini,” tutur Irfan.
Ia menambahkan, pihaknya akan berusaha untuk memaksimalkan potensi PLTS yang dapat diakomodir di Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi guna mencukupi kebutuhan konsumsi energi lokal serta untuk kebutuhan ekspor.
“kapasitas energi yang akan dihasilkan, tentunya kami akan meminta rekomendasi dari Komisi Keamanan Bendungan Kementerian PUPR, memperhatikan aspek keselamatan Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi,” kata dia. [Tio]