Kopeklin.id | PLN menduduki peringkat teratas di Asia Tenggara dalam The WBA Electric Utilities Benchmark 2021 sebagai perusahaan listrik yang melakukan transisi rendah karbon.
Executive Vice President Komunikasi Korporat PLN Agung Murdifi mengatakan pemeringkatan ini memberikan semangat tambahan dalam melakukan transformasi dan mengejar target netralitas karbon pada 2060.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Dalam jangka pendek, kita bisa melihat RUPTL 2021-2030. Hal ini menjadi komitmen kami mendorong pengembangan energi baru terbarukan," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat (03/12/2021).
The WBA Electric Utilities Benchmark 2021 menyajikan peringkat 50 perusahaan listrik dunia berdasarkan penilaian terhadap komitmen menekan emisi karbon. PLN menempati peringkat ke-30, di atas perusahaan-perusahaan listrik di Asia Tenggara.
Ajang ini menggunakan metodologi pendekatan transisi rendah karbon (ACT), seperti TNB (Malaysia) dan EGAT (Thailand). ACT menilai kesiapan perusahaan dalam bertransisi ke ekonomi rendah karbon.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Tujuannya untuk mendorong perusahaan menjaga perubahan suhu sebesar 1,5 celsius yang dilihat dari model bisnis, investasi, operasi, dan manajemen emisi gas rumah kaca.
ACT dibangun di atas Pendekatan Dekarbonisasi Sektoral (SDA) yang dikembangkan oleh Science-Based Targets Initiative (SBTi) untuk membandingkan keselarasan perusahaan dengan jalur rendah karbon.
WBA Electric Utilities Benchmark 2021 mengapresiasi target nol emisi PLN yang dianggap merupakan peningkatan positif bagi pencapaian tujuan Perjanjian Paris.