Dilengkapi dengan double on-wheel electric motor, Garuda EV-22 memiliki kecepatan maksimal 80 km/h. Dua motor listrik dipasang secara on-wheel di kedua roda belakang Garuda EV-22.
Kedua motor listrik tersebut dikendalikan oleh controller khususnya ketika kendaraan sedang cornering.
Baca Juga:
Fokus Pada Layanan Perbankan untuk Sektor Edukasi, Bank Muamalat Gandeng UNS dan UNY
Contohnya, ketika kendaraan sedang melakukan cornering ke kanan maka roda bagian kiri harus berputar lebih cepat dibandingkan roda bagian kanan, maka controller tersebut akan mengatur motor listrik yang terdapat pada roda belakang bagian kiri untuk berputar lebih cepat dibandingkan motor listrik yang terdapat pada roda belakang bagian kanan.
Oleh karena itu pemasangan kedua motor listrik secara on-wheel memiliki keunggulan pada manuver akibat dari controller pengendali motor listrik.
Menurut Humas Tim Garuda UNY Aisyatunnissai Tawakkal, Garuda EV-22 melakukan serangkaian persiapan dalam menghadapi FESC IIMS 2022 ini di antaranya uji akselerasi dan uji rem di boulevard rektorat UNY.
Baca Juga:
Debat Mahasiswa Indonesia Raih Prestasi Gemilang di WUDC Ho Chi Minh
Pada uji ini frame atau rangka kendaraan berperan penting terutama untuk mempertahankan lokasi titik berat pada posisinya baik statis maupun dinamis.
“Sedikit perubahan pada chassis dapat mengakibatkan lokasi titik berat yang signifikan saat menerima beban dinamis, yaitu beban lateral dimana beban paling besar yang diterima chassis ketika cornering,” katanya.
Chassis Garuda EV-22 didesain dengan kekuatan yang cukup untuk menerima beban lateral dengan torsional stiffness sebagai indikator dari kekuatan rangka.