Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa PIDI 4.0 memiliki dan menjalankan lima pilar untuk mewujudkan visi menjadi solusi satu atap penerapan Industri 4.0. Pertama, sebagai showcase center untuk menunjukan bagaimana teknologi dapat menciptakan efisiensi dan peningkatan produktivitas pada lini produksi.
“Showcase ini secara khusus diarahkan untuk industri makanan dan minuman serta otomotif dari industri tier 1 di Indonesia,” papar Menperin.
Baca Juga:
Sherpa G20 dapat Dukungan Penuh dari UI, Mulai dari Pengajuan Policy Brief hingga penggunaan Bus Listrik Merah Putih
Pilar Kedua adalah Capability Building yang merupakan sarana peningkatan kompetensi bagi top level management, manager, engineer, dan pekerja dari industri.
Pilar Ketiga adalah ekosistem yang membangun dan menyediakan akses ke jaringan eksklusif ekosistem Industri 4.0. Selain itu, sebagai rintisan kerjasama untuk ekosistem industri 4.0 dengan melibatkan institusi dari dalam dan luar negeri, mulai dari industri user, technology provider, service provider, akselerator, institusi pendidikan, dan lembaga litbang.
Pilar keempat adalah Delivery Center untuk pendampingan bagi perusahaan dalam proses transformasi, dari tahap discovery hingga tahap pengembangan (scale up) melalui layanan field and forum serta portal Do It Yourself (DIY) untuk selfhelp bagi perusahaan industri.
Baca Juga:
Jadi Tuan Rumah G20, PLN Optimalkan Layanan Listrik Tanpa Padam
Sementara pilar kelima adalah Engineering dan AI Center yang menyelenggarakan dua kegiatan utama terkait, yaitu research brokerage dan testbed.
“Kami juga mengembangkan satelit-satelit PIDI 4.0 yang berlokasi di sekolah-sekolah politeknik, SMK, dan kawasan-kawasan industri. Fasilitas ini berfungsi sebagai media akselerasi penyiapan sumber daya manusia yang mampu menjadi agen transformasi industri 4.0,” jelas Menperin.
Saat ini, 20 perusahaan telah bergabung sebagai mitra dalam ekosistem PIDI 4.0. Perusahan-perusahaan tersebut adalah PT Asia Pacific Rayon, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Arcstone Pte. Ltd., PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Indonesia, PT SKF Industrial Indonesia, PT Tata Sarana Mandiri, PT Indolakto, PT Schneider Indonesia, PT Omron Electronics, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Festo Company.