Kopeklin.id | PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WIKA Beton) mendapatkan kepercayaan dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk memproduksi Slab Ballastless Track (Slab Track) untuk lintasan proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB).
Kini WIKA Beton telah berhasil menyelesaikan produksi dalam waktu lebih cepat 2 pekan dari target yang ditetapkan, yakni 31 Mei 2022, dengan tetap memperhatikan kualitas dan mutu produk.
Baca Juga:
Hingga Awal Oktober 2023, Pemerintah Selesaikan 170 PSN Senilai Rp1.299,41 Triliun
Slab Track merupakan bentuk konstruksi modern pengganti ballast yang berupa lempengan jalur beton bertulang yang kaku, dengan tetap memiliki fungsi dan manfaat yang sama seperti ballast.
Salah satu kelebihan Slab Track adalah perawatan yang relatif mudah (low maintenance) serta lebih cocok untuk kereta dengan kecepatan tinggi karena memiliki struktur berkualitas tinggi yang dapat menjaga kenyamanan dan kestabilan kereta.
Hal tersebut seimbang dengan dana yang dikeluarkan serta proses pengerjaannya membutuhkan tenaga khusus dan teknologi modern.
Baca Juga:
Kebutuhan Listrik Kereta Cepat Jakarta-Bandung, PLN Pastikan Aman
Dari total kebutuhan proyek sebanyak 30.177 buah Slab Track, WIKA Beton mendapatkan porsi pekerjaan 49% atau sebanyak 14.786 buah melanjutkan pekerjaan dari Sinohydro sebanyak 51%.
Tak hanya lebih cepat, WIKA Beton juga berhasil mengadaptasi teknologi produksi Slab Track asal Tiongkok ini dengan biaya yang lebih efisien. Pasalnya, WIKA Beton mampu menyelesaikan produksi dengan melibatkan jumlah pekerja lokal yang lebih ramping yakni sebanyak 283 orang.
“WIKA Beton bekerja secara maksimal menyelesaikan produksi slab track dan produk lainnya dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini dengan jaminan biaya, waktu dan mutu kualitas terbaik dengan tetap menjalankan sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja di lingkungan kerja kami.” ujar Direktur Utama WTON, Kuntjara, seperti dilansir laman bumn.go.id.
Sebagai informasi, di dalam proyek KCJB ini WIKA Beton tak hanya berpartisipasi pada produksi Slab Track, tetapi juga pembangunan struktur lintasan berupa produksi Bantalan Jalan Rel (BJR) atau Railway Sleepers dan penyediaan Ready Mix Concrete melalui 4 (empat) batching plant yaitu: batching plant Halim, batching plant Karawang, batching plant Walini, dan batching plant Baros. [Tio]