Di antaranya yaitu menyusun Peta Jalan Transformasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebagai Kendaraan Operasional Pemerintahan dan Transportasi Umum untuk selanjutnya dapat dijadikan kebijakan (misalnya: Instruksi Presiden) tentang Penggunaan KBLBB di Instansi Pemerintah.
Upaya lainnya yang dilakukan yaitu dengan memberikan insentif penurunan tarif uji tipe untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Lalu, pada 17 Januari 2021 lalu telah dilaksanakan pula perjalanan (touring) dari Jakarta menuju Jambi dengan menggunakan kendaraan listrik sebagai side event Gerakan Bangga Buatan Indonesia Tahun 2022.
Baca Juga:
Jusuf Hamka Siap Gratiskan Tol Cisumdawu saat Arus Balik Pemudik
"Pada event G20 di Bali juga akan kami hadirkan kendaraan listrik. Serta diupayakan akan menghadirkan bus listrik buatan dalam negeri," ucap Budi.
Budi menjelaskan ke depannya peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik dapat diiringi oleh pembangunan pembangkit listrik yang lebih bersih, sehingga tidak mengalihkan masalah emisi dari sektor transportasi ke pembangkit listrik.
Budi turut mengapresiasi hasil karya dari civitas akademika ITS, yang telah mampu membuat sejumlah karya kendaraan listrik seperti motor 'Gesits' dan juga mobil balap Formula Listrik yang sudah dilombakan di negara Jepang.
Baca Juga:
PELNI Dukung Penuh Tiket dan Mudik Gratis untuk Lebaran 2025
Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan dukungan sektor pariwisata terhadap implementasi percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Salah satunya yaitu dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik di 5 (lima) destinasi wisata super prioritas, yakni di Danau Toba, Borobudur, Likupang, Labuan Bajo dan Mandalika.
"Kendaraan listrik adalah suatu keniscayaan. Kita akan terus mendorong digunakannya kendaraan listrik menjadi sarana mobilitas utama masyarakat," ungkapnya.