Ada baiknya menggunakan pendanaan dari pihak swasta dalam dan luar negeri. Pemerintah harus mampu meyakinkan pihak investor akan kepastian dukungan dan kemudahan dari pemerintah.
“Sekarang sudah kepalang tanggung, proyek kereta cepat Jakarta Bandung dengan terpaksa tetap harus berjalan. Melihat progress di lapangan tidak mungkin dibatalkan karena akan menjadi mangkrak dan lebih merugikan negara lebih banyak lagi,” katanya kepada media, Kamis (28/7/2022).
Baca Juga:
Kereta Cepat Whoosh Jadi Transportasi Penghubung Piala Dunia U-17 Jakarta-Bandung
Namun harus segera dievaluasi progress-nya, mencari solusi dan mempercepat penyelesaian, serta menyiapkan rencana pengelolaan yang mendatangkan keuntungan ke depan untuk menutup kerugian yg telah dialami saat ini.
“Kalau bisa selesai 2024, itu lebih baik sebelum berganti pemerintahan baru. Jika tidak, kemungkinan bisa mangkrak karena kemungkinan pemerintah selanjutnya belum tentu mau melanjutkan. Ini yang harus diwaspadai bersama,” sambung Nirwono Yoga.
Secara umum, efektivitas kereta cepat Jakarta Bandung masih diragukan. Sebab, sudah tersedia alternatif lain.
Baca Juga:
Tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung Masih Gratis hingga Pertengahan Oktober
Masyarakat bisa lewat Tol Cipularang, bisa naik pesawat ke Bandara Husein Sastranegara, atau bisa naik kereta api biasa.
“Memang jarak tempuh kereta cepat bisa cepat, tapi jarak tempuh ke stasiunnya bagaimana. Misal, warga Jakarta mau ke stasiun harus macet-macetan dulu. Tapi ya bisa saja kereta cepat lebih diminati kalau harganya make sense,” sambungnya.
Dalam studi awal kelayakan China, kereta cepat Jakarta Bandung direncanakan melewati delapan stasiun, dengan tiga di antaranya berada di Jakarta, yaitu Gambir di Jakarta Pusat, Manggarai di Jakarta Selatan, dan Halim di Jakarta Timur dengan total panjang rel 150 km.