Sedangkan HPV genital, meskpun sebagian besar bersifat jinak, tetapi beberapa jenis infeksi bersifat persisten dan dapat menyebabkan lesi bahkan kanker.
Sebagian besar infeksi HPV hilang dalam waktu yang singkat. Tetapi beberapa infeksi dapat bertahan yang pada akhirnya menyebabkan perkembangan kanker.
Baca Juga:
Gubernur Gorontalo Minta Tim Posyandu 2025-2030 Semarakkan Kesehatan Masyarakat dan Bayi
Sebuah studi epidemiologi terhadap lebih dari 400 perempuan yang dites positif HPV dievaluasi selama satu tahun.
Subjek dikategorikan menjadi dua kelompok, mereka dengan infeksi sementara dan infeksi persisten. Diet subjek partisipan dipantau secara cermat.
Studi ini menemukan bahwa infeksi HPV persisten lebih rendah pada wanita yang mengonsumsi beta-cryptoxanthin, atau karotenoid yang ditemukan dalam banyak makanan berwarna cerah.
Baca Juga:
Cara Cegah Komplikasi Pasca Pasang Ring, dari Teknologi hingga Gaya Hidup Sehat
Salah satunya pepaya, yang berwarna cerah dan mengandung senyawa baik menurunkan risiko infeksi HPV dan lesi serviks.
Studi epidemiologi lain dilakukan di Brasil yang meneliti efek diet pada perkembangan lesi intraepitel skuamosa (SIL) serviks.
SIL adalah pertumbuhan sel epiten yang tidak normal di leher rahim, dan berpotensi menjadi kanker.