Kopeklin.id | Produsen mobil listrik indonesia perlu belajar dari China, ini Alasannya. Logo Classic Red khas yang didesain dengan sentuhan warna merah dan tampilan yang modern dari produsen kendaraan roda empat asal China ini sudah akrab di mata masyarakat Indonesia.
Di pelosok Tanah Air, seperti di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mobil khas Negeri Tirai Bambu ini berseliweran tanpa ‘malu-malu’ lagi.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Maklum, satu dekade sebelumnya produk ‘made in China’ selalu dipandang sinis. Apalagi kalau bukan terkait kualitas yang kurang mumpuni.
Ternyata, kritikan kritis terhadap kualitas produk China, termasuk otomotif yang sebelumnya gagal di kendaraan roda dua alias sepeda motor, melecut produsen di sana untuk menghasilkan produk bagus dengan harga terjangkau.
Terkait otomotif, mobil listrik tengah menjadi tren di seluruh dunia dan diprediksi bakal terus meningkat penjualannya.
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
Sejumlah negara mulai mengadopsi electric vehicle (EV) dan beralih dari mobil internal combustion engine (ICE).
Kendati demikian, peralihan dari kendaraan ICE ke EV tidak semudah membalikkan tangan. Ada sejumlah strategi yang harus disiapkan agar perpindahan sukses berjalan.
Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho mengatakan, Indonesia mungkin perlu mencontoh China dan juga Eropa yang memiliki strategi berbeda dalam memperluas pasar mobil listrik.