“Pada 2014 ada kenaikan, dan 2015 turun, namun semakin ke sini trennya semakin menurun dan dikhawatirkan jika aset ini tidak segera dioperasikan dan dipelihara dengan baik, maka dapat mengakibatkan padam, karena ada penurunan produksi dan penurunan kualitas,” ucapnya.
Ketua Rombongan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI Doni Maryadi Oekon mengatakan, Bali memiliki potensi pengembangan PLTS yang cukup besar, yakni sekitar 26,4 GWP.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Maka tidak salah jika Kementerian ESDM menjadikan Bali sebagai salah satu provinsi pilot project pengembangkan PLTS skala besar pertama di Indonesia, di mana salah satunya adalah PLTS 1 MWP on grid Karangasem yang saat ini dikunjungi,” ujarnya.
PLTS yang pembangunannya menggunakan dana APBN sebesar 26,478 M, kata dia, sejak 2017 telah diserahterimakan ke Pemda Karangasem, sehingga diharapkan dapat dikelola dengan baik melalui BUMD.
“Kami berharap melalui kegiatan pengoperasian, pemeliharaan peralatan, dan penjualan energi listrik yang dihasilkan, keberadaan PLTS ini dapat memberikan kontribusi yang besar tidak hanya dalam bentuk pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat, tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan daerah,” imbuhnya. [Tio]