Menurut dia, hingga kemarin warga di desanya ketakutan. Sebab, polisi masih berkeliaran di desa. ”Bahkan, ada razia handphone oleh polisi,” keluhnya.
Karena itu, dia meminta tudingan bahwa warga Wadas melakukan aksi anarkistis diluruskan.
Baca Juga:
Aparat Gabungan Lepas Spanduk Penolakan Tambang di Desa Wadas
Menurut dia, warga sama sekali tidak melakukan aksi anarkistis.
”Justru yang terjadi seperti yang saya ceritakan,” jelasnya.
Pada bagian lain, Relawan Solidaritas Damara Gupta yang mendampingi warga Wadas menceritakan kronologi saat ditangkap polisi.
Baca Juga:
Menteri ESDM Sebut Tambang di Desa Wadas Tak Perlu Izin!
Dia menjelaskan, dirinya bersama tiga rekan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta tiba di Desa Wadas pada Selasa lalu sekitar pukul 12.00.
”Kami datang karena mendengar adanya pengukuran tersebut,” ujarnya.
Namun, saat itu warga sudah dikepung polisi di Masjid Nurul Huda. Begitu mereka turun dari mobil, kondisi tidak memungkinkan untuk masuk ke masjid.