”Kami lalu dipersekusi warga yang pro terhadap pembangunan tambang dan waduk,” katanya.
Dia mengungkapkan, warga yang pro pembangunan tambang dan waduk menuduh Relawan Solidaritas dan LBH sebagai provokator.
Baca Juga:
Aparat Gabungan Lepas Spanduk Penolakan Tambang di Desa Wadas
”Bahkan, saya dan rekan-rekan mengalami pemukulan. Saya dipukul di wajah dan ditendang di bagian pantat,” terangnya.
Damara menceritakan, dirinya dan tiga rekannya dibawa ke mapolsek dan selanjutnya dipindahkan ke mapolres.
”Di mapolsek dan mapolres bertemu dengan banyak warga yang ditangkap,” jelasnya.
Baca Juga:
Menteri ESDM Sebut Tambang di Desa Wadas Tak Perlu Izin!
Menurut dia, warga itu mengakui ditangkap seusai salat. Ada pula yang ditangkap di rumah sendiri.
”Bahkan, ada warga yang masih sekolah ditangkap saat pulang dari sekolahnya. Masih memakai seragam,” keluhnya.
Di kantor polisi warga dimintai keterangan dan ditanyai tentang alasan menolak pembangunan tambang dan waduk.