Artinya secara filologis, menghela napas mengarah pada perasaan lega.
Sejumlah penelitian memang menemukan manfaat positif dari menghela napas. Tetapi ternyata, manfaat tersebut hanya dialami ketika dilakukan secara spontan.
Baca Juga:
Tren Matcha Meningkat, Pakar Ingatkan Risiko Kesehatan Serius
Pasalnya, terdapat penelitian yang menguji sejumlah partisipan seusai mengerjakan tes matematika.
Peserta diminta bernapas panjang, dan hasilnya tidak signifikan seperti napas dalam-dalam ketika dilakukan spontan.
Di antara manfaat positif, menghela napas berlebihan ternyata juga berisiko mengalami hiperventilasi.
Baca Juga:
Waspadai LPR, Gangguan Asam Lambung yang Kerap Tak Disadari
Hiperventilasi ialah kondisi di mana tingkat karbon dioksida yang rendah di dalam tubuh. Keadaan ini menyebabkan pusing, palpitasi, perasaan cemas, sesak napas, dan nyeri.
Seperti halnya hal lain yang diyakini, sesuatu yang berlebihan itu buruk.
Bernapas dalam-dalam berlebihan, menjadi salah satu diagnosa bagi orang yang mengalami kecemasan kronis, gangguan panik, dan gangguan stres pascatrauma.