Perusahaan seperti Redwood Materials yang dipimpin oleh Co-Founder Tesla dan eks CTO JB Straubel sudah bersiap menjual komponen baterai daur ulang kepada Panasonic untuk produksi sel baterai di pabrik terbesar di Nevada pada tahun ini. Sistem kemitraan itu juga akan membantu kerja sama dari hulu ke hilir atau sistem closed-loop karena Redwood juga akan menerima sisa baterai Panasonic dari fasilitas Tesla di Nevada.
Belum lama ini Bloomberg melaporkan bahwa Panasonic Corp., merenovasi fasilitas produksinya di Jepang untuk memulai menguji produksi massal baterai lihium-ion tipe baru yang akan digunakan oleh Tesla Inc., untuk membuat kendaraan listrik yang lebih terjangkau.
Baca Juga:
Kementerian ESDM Buka Suara, Soal Tudingan AS Ada Kerja Paksa di Industri Nikel RI
Baterai seri 4680 yang dinamai berdasarkan dimensi diameter 46 milimeter dan tinggi 80 milimeter ini dapat menampung lebih dari lima kali kapasitas sel seri 1865 dan 2170 yang lebih kecil yang saat ini dipasok Panasonic ke Tesla.
Hal ini berarti lebih sedikit sel dan bagian terkait yang dibutuhkan untuk setiap baterai EV, sehingga berpotensi menurunkan biaya produksi. CEO Tesla Inc., Elon Musk mengatakan ini adalah terobosan besar dalam teknologi sel yang memungkinkan perusahaannya memproduksi EV dengan harga jual US$25.000.
Di samping itu, Tesla Giga Shanghai menjadi yang terdepan dalam mengembangkan baterai lithium iron phosphate (LFP) untuk Model 3 dan Model Y. Alih-alih menggunakan nikel dan kobalt, baterai LFP menggunakan besi pada katodanya.
Baca Juga:
Balai Kemenperin di Makassar Dukung Pemerataan Ekonomi Wilayah Timur
Perlu diketahui, selain pasokan terbatas, terdapat masalah etika yang telah lama membayangi tambang kobalt di Republik Demokratik Kongo. Selain itu, nikel sebaga penyedia daya dan jangkauan juga rentan terhadap kebakaran.
Sementara itu, Tesla telah menggunakan baterai LFP di China yang disuplai dari produsen baterai terbesar, Contemporary Amperex Technology Co. (CATL).
Kendati lebih murah dan stabil, kekurangan LFP adalah tidak memiliki kepadatan energi yang cepat berubah.