Untuk gasifikasi, PNRE Pertamina juga mengembangkan pembangunan pabrik methanol untuk gasifikasi dengan kapasitas 1000ktpa.
Pabrik methanol tersebut diproyeksikan on stream pada 2025.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
“Kami juga proyeksikan DME dangan kapasitas 5200 KTPA on stream pada tiga tahun ke depan,” katanya.
Untuk green refinery, lanjut Dannif, konstruksi kilang hijau dengan kapasitas 6 – 100 KTPA diproyeksikan pada 2025.
Adapun untuk bioenergi peningkatan kapasitas pembangkit pada 2026, terdiri atas biomassa/Biogas 153 MW, Bio blending Gasoil & bensin, Biocrude dari alga dan etanol 1,000 KTPA on stream pada 2025.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
“Kami juga berencana untuk menerapkan Circular Carbon Economy di beberapa daerah. Ada beberapa kegiatan untuk daur ulang pada biomassa dan biogas dan reduce pada solar PV, EV, dan LNG Bunkering serta penggunaan Kembali (reuse) CO2 untuk EOR dan methanol,” katanya.
Hingga empat tahun ke depan, Pertamina PNRE juga focus pengembangan pembangkit PV surya, Angin, dan Hidro. PLTS yang sudah dipasang Pertamina NRE kebanyakan berada di lingkungan Pertamina.
“Tahun ini target 200 MW terpasang, kebanyakan adalah rooftop,” katanya.